chapter 13: Hujan

siang, di kantor, hujan.


hujan seperti paham rasanya jatuh dari ketinggian beribu-ribu meter dari permukaan tanah.

hujan seperti paham rasanya terhempas dari ketinggian beribu-ribu meter dari permukaan tanah.

hujan seperti paham rasanya turun setelah lama tak turun.

hujan seperti paham rasanya dirindukan padi, katak, tanah dan aspal yang ingin dibasahi.

hujan seperti paham rasanya tak diharapkan kehadirannya oleh para pengguna kendaraan roda dua.

hujan seperti paham rasanya diharapkan oleh para pemalas yang bersembunyi dibalik selimutnya.

hujan seperti paham rasanya diibaratkan sebagai kesedihan Tuhan

hujan seperti paham rasanya saat ia selalu datang membawa kerinduan

hujan seperti paham rasanya saat ia harus menjadi penyampai amanat. saat rindu tak sempat diucapkan, saat sedih tak dapat dibendung, saat itu lah.....

hujan seperti paham rasanya melarutkan segala rindu dan sedih

hujan seperti paham rasanya saat ia dianggap membawa kenangan yang tlah lama tersimpan.

hujan seperti paham rasanya tertahan di awan, menunggu matahari lelah bersinar, kemudia barulah ia muncul.

hujan seperti paham rasanya ikhlas, datang di caci, tidak datang di maki.

hujan seperti paham rasanya tak disukai, orang-orang berteduh dan memakai payung seakan menghindarinya.

hujan seperti paham rasanya cemburu pada matahari yang semua bersuka cita saat hari cerah.

hujan seperti paham rasanya saat ia disemogakan pada hari buruk dan baik, "semoga besok hujan turun, soalnya males banget ngantor" dan "semoga besok nggak hujan soalnya mau jalan sama si dia"

maka hujan,
ajarkan saya paham rasanya seperti mu.
ikhlas membasahi yang kering, mengairi sawah, membasahi tanah, menghijaukan dedaunan yang mulai meranggas.



0 komentar :

 

Twitter Updates